
Business Proses Operational Armada Kapal
- Persiapan Kargo Batubara
Sebelum diangkut oleh kapal, batubara terlebih dahulu dikirim dari lokasi tambang ke stockpile (gudang penyimpanan) di jetty (pelabuhan). Ketersediaan batubara di stockpile jetty diatur oleh pemilik kargo (cargo owner) dengan menyesuaikan jadwal pengangkutan serta ketersediaan kapal. Pemilik kapal (shipowner) akan mengatur kesiapan kapal sesuai dengan jadwal pemuatan di pelabuhan muat (Port of Loading) yang umumnya terletak di wilayah dekat tambang batubara, seperti di Kalimantan dan Sumatera.
2. Proses Pengangkutan
Sebelum pengangkutan, Perseroan dan pemilik kargo (customer) telah menyepakati kontrak jasa angkutan laut yang mencakup jadwal pengangkutan, volume kargo, rute perjalanan, waktu bongkar muat, tarif, serta ketentuan teknis lainnya. Dalam operasionalnya, Perseroan bertangPerseroangung jawab atas pengangkutan dari pelabuhan muat (Port of Loading) ke pelabuhan tujuan (Port of Destination). Sementara itu, pemilik kargo bertanggung jawab atas ketersediaan muatan dan proses bongkar muat, termasuk pemuatan ke atas kapal menggunakan truk atau loader, sesuai kesepakatan kontrak.
3. Rute dan Tujuan Angkutan
Berdasarkan kontrak pengangkutan laut, pelabuhan tujuan (Port of Destination) umumnya meliputi lokasi-lokasi industri yang membutuhkan pasokan batubara, seperti:
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terutama di Pulau Jawa dan Bali.
- Pabrik semen serta industri lainnya yang menggunakan batubara untuk operasionalnya.
Selain itu, Perseroan juga melayani skema angkutan khusus, seperti:
- Port to Ship (dari pelabuhan ke kapal).
- Ship to Ship (dari kapal ke kapal), khususnya untuk Mother Vessel berkapasitas besar yang mengangkut batubara dengan tujuan ekspor.
Wilayah Operasional
Ruang lingkup layanan dan operasional Perseroan saat ini memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan klien di seluruh wilayah Indonesia.
